Inilah kenapa kamu harus berhenti membandingkan Flutter vs React Native

Facebook
Twitter
LinkedIn

Perbandingan antara flutter dan react native sebagai cross platform framework yang digunakan untuk membuat aplikasi mobile seakan tidak pernah berhenti. Mulai dari artikel sampai video youtube, ada banyak yang membahas perbandingan dua framework buatan google dan facebook ini. Mulai dari kelebihan, kekurangan hingga prediksi trend kedepanya.

Tapi disini aku mau bicara tentang kenapa kita harus berhenti membanding – bandingkan dua framework ini. Meskipun perbandingan ini bukan berarti tidak membawa manfaat, tetapi ini cuma teknologi yang tren-nya tidak dapat diprediksi secara pasti.

Inilah kenapa kamu harus berhenti membandingkan Flutter vs React Native

flutter vs react native
Unsplash

Performa Kedua Framework

Salah satu yang sering dibanding – bandingkan adalah performa dari kedua framework. Namun dari sekian banyak perbandingan yang diberikan oleh para developer di dunia, kadang kamu menemukan react native lebih baik dan kadang kamu menemukan flutter lebih baik. Tidak ada ukuran pasti dari perbandingan performa keduanya. Pada akhirnya, penulisan kode dan algoritma yang baik akan menghasilkan aplikasi dengan performa terbaik.

Fitur Utama

fitur utama yang ingin dihadirkan oleh keduanya adalah satu codebase untuk seluruh device (android, ios) dan juga web. React native memiliki tampilan mirip dengan aplikasi native dan Flutter memiliki peningkatan dari segi tampilan. Keduanya memiliki fitur untuk mengubah tampilan sesuai keinginan developer.

Walaupun memiliki kemampuan untuk menjadikan satu code untuk seluruh device, terkadang kamu menemukan satu atau berberapa hal yang memaksamu untuk membuat kode native tersendiri untuk masing – masing device. Ini dikarenakan kurangnya dukungan dari komunitas atau kamu memerlukan logic spesifik tersendiri yang kamu butuhkan di aplikasimu yang tidak disediakan oleh kedua framework.

Namun pada akhirnya keduanya memiliki fitur utama yang sama, yaitu memanajemen satu codebase untuk semua device. Ini yang harus digaris bawahi.

Komunitas yang Luas

Kedua framework ini didukung oleh dua perusahaan teknologi raksasa, yaitu google dan facebook. Keduanya memiliki komunitas yang sangat luas. Meskipun jika kita lihat dari google trends bahwa react native memiliki kemunduran dalam tren komunitasnya, tetapi ini tidak bisa menjadi patokan dalam memprediksi bahwa sebuah teknologi akan segera kehilangan penggunanya.

Sebagaimana dengan perbandingan Javascript dan PHP dalam bahasa pemograman untuk web. Dalam segi tren, PHP dianggap menurun, namun PHP tetap eksis sampai sekarang dan banyak perusahaan di dunia menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman mereka.

Sama halnya dengan react native yang memiliki penurunan dibanding flutter. Tidak dapat dipastikan bahwa react native akan segera kehilangan penggunanya.

Bingung memilih keduanya?

Pilih framework yang paling kamu kuasai. Jika kamu tau caranya, kamu bisa menggunakanya. Pilih juga yang dukungan komunitasnya sesuai dengan project brief yang kamu sedang laksanakan. Keduanya telah menyediakan fitur – fitur terbaik dan tinggal kamu pilih alasan terbaikmu untuk memilih antara flutter dan react native. Jangan pilih karena tren semata.


Baca Juga:

Muhammad Fajar Estu
Muhammad Fajar Estu
Fajar adalah seorang fullstack programmer yang sekarang bekerja sebagai .NET programmer. Memiliki pengalaman selama 3+ tahun di bidang programming web, mobile, API hingga aplikasi computer vision. Sekarang Fajar menulis artikel tutorial dan berbagi seputar dunia perkuliahan IT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *